PDAM Klaten akan Pasang Sambungan Rumah di Cawas
Solopos.com, KLATEN – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) akan memasang sambungan rumah untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Desa Bogor, Kecamatan Cawas, Klaten, pada 2015.
Direktur Utama PDAM Klaten, Ambar Muryati, mengatakan pemasangan SR diperkirakan bisa melayani sekitar 15.000 hingga 20.000 pelanggan baru di lima kecamatan.
“Saat ini, program tersebut [pengembangan Mata Air Cokro] masih proses dan kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat,” katanya saat dihubungi solopos.com, Senin (11/8).
Lima kecamatan itu yakni Juwiring, Cawas, Karangdowo, Trucuk, dan Bayat. Ia mendahulukan pemenuhan kebutuhan air di Klaten bagian selatan serta lereng Merapi yang terdampak kekeringan.
Sementara itu, Camat Cawas, Muhammad Nasir, mengatakan sumur milik warga di Desa Bogor sebenarnya tidak kering, hanya tidak bisa dikonsumsi karena mengandung kapur.
Ia pun telah mengusulkan pemasangan SR di wilayah itu kepada PDAM Klaten untuk mengantisipasi kebutuhan air saat musim kemarau. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih saat ini, pihaknya hanya bisa mengirimkan air bersih ke wilayah yang terdampak pencemaran air tersebut.
Kemarau, Air Sumur di Cawas Tercemar Kapur
Solopos.com, KLATEN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten menerima laporan dari Camat Cawas, Muhammad Nasir, tentang keluhan warga Desa Bogor yang sumurnya mulai tercemar zat kapur. Tercemarnya air itu akibat mulai mengeringnya sumber air karena memasuki musim kemarau.
Nasir pun mengajukan permohonan pengiriman air ke wilayahnya kepada BPBD Klaten. “Saat musim kemarau, air di Desa Bogor menjadi keruh karena bercampur zat kapur. Sebab, wilayah itu berbatasan dengan Gunung Kidul yang merupakan daerah kapur,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, Minggu (10/8/2014).
Ia pun menindaklanjuti dengan mengirimkan air bersih sebanyak empat tangki atau 20.000 liter air ke wilayah tersebut setiap pekan. Air tersebut ditempatkan di bak-bak penampungan umum milik warga desa yang kemudian dibagikan ke semua warga secara merata.
“Tercemarnya sumur di Desa Bogor ini baru kali pertama kami terima. Biasanya, Desa Bawak dan Cawas yang selama ini rutin meminta pengiriman air bersih karena mengalami kekeringan saat musim kemarau,” ujarnya.
Ia menambahkan hingga pekan kedua Agustus, sudah lebih dari 300 tangki air bersih yang di distibusikan untuk mengatasi bencana kekeringan di Kabupaten Klaten. Total dana yang dianggarkan sebesar Rp300 juta yang bersumber dari APBD kabupaten.
Sedangkan di dalam APBD Perubahan, anggaran untuk mengatasi bencana kekeringan ditambah Rp200 juta sehingga menjadi Rp500 juta pada 2014.
Patroli Perbatasan Cawas Ditingkatkan
(KRjogja.com)- Untuk antisipasi tindak kriminalitas, Polsek Cawas meningkatkan patroli di wilayah perbatasan Klaten dengan Gunungkidul maupun perbatasan dengan Sukoharjo.
Kapolsek Cawas AKP Frans Minarso mengemukakan, di wilayah hukum Polsek Cawas terdapat 20 desa. Sedangkan desa yang rawan kriminalitas antara lain Desa Posis dan Desa Bogor. Kerawanan berupa tindak pencurian di kios-kios atau pertokoan.
“Hanya pencurian kecil-kecilan di ruko, jadi masih sebatas untuk kebutuhan makan saja. Petugas kami selalu melakukan patroli untuk mengantisipasi agar tidak ada tindak kriminalitas yang menonjol,” kata AKP Frans Minarso.
Dijelaskan, beberapa desa di wilayah Cawas merupakan lahan rawan banjir. Untuk musim kemara baisanya mereka kesulitan air untuk bercocok tanam, sedangkan pada musim penghujan, sering terjadi banjir. “Jika sudah hujan beberapa jam saja, sawah ini sudah menjadi lautan, petani kadang tidak panen. Ini juga bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya kriminalitas, tetapi tidak ada yang menonjol,” jelas Frans Minarso pula.
Guna menjaga stabilitas kemanan di wilayah perbatasan, aparat kepolisian di perbatasan sering bertemu saat patroli terpadu untuk mengamanakan wilayah masing-masing. Polsek Cawas tidak hanya patroli terkait dengan keamanan dari segi kriminalitas saja, melainkan juga melakukan patroli sehubungan kerawanan bencana di beberapa tempat. Hal ini disebabkan selain rawan banjir, wilayah perbatasan Cawas dan Gunungkidul juga rawan bencana tanah longsor.
“Kami selalu patroli untuk cek kondisi terbaru daerah-daerah rawan. Misal kan dulu ada pintu air yang rusak, juga keretakan bukit putih kondisinya sekarang seperti apa, petugas kita patrol berkala, antisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan,” tandas Kapolsek. (Sit)