Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)
Solopos.com, KLATEN — Untuk mengatasi terjadinya banjir, Pemerintah Desa (Pemdes) Mlese, Kecamatan Cawas, Klaten, mengusulkan pembangunan embung di kawasan setempat kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten. Pemdes Mlese pun telah menyiapkan lahan seluas 5.000 meter persegi untuk pembangunan embung tersebut.
Kepala Desa Mlese, Sanyoto, mengatakan usulan tersebut sudah disampaikan kepada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Klaten belum lama ini. Menurutnya, banjir yang selalu menggenangi kawasan setempat setiap musim hujan tiba harus diberikan solusi.
“Banjir selalu menggenangi Desa Mlese sehingga harus ada solusi yang tepat. Oleh sebab itu, kami mendesak Pemkab untuk merealisasikan pembangunan embung di kawasan Mlese, Cawas supaya banjir tidak lagi datang,” paparnya kepada Solopos.com di lokasi, Jumat (16/5/2014).
Lebih lanjut, pihaknya mengaku sudah menyiapkan lahan seluas 5.000 meter persegi untuk dijadikan embung. Menurutnya, lahan tersebut merupakan tanah khas desa yang sebagian tidak produktif. Sedangkan, sebagian lainnya merupakan tanah bengkok dari perangkat desa.
“Dari seluas 5.000 meter persegi itu, 2.000 meter persegi di antaranya tidak produktif dan sisanya merupakan bengkok perangkat desa. Nantinya, bengkok perangkat akan dipindah ke tempat yang lain,” imbuhnya.
Dengan adanya embung itu, pihaknya berharap Desa Mlese tidak akan kebanjiran lagi. Pasalnya, desa sudah memiliki tampungan air dari embung tersebut. “Selain bermanfaat untuk mencegah terjadinya banjir, air tampungan dari embung juga bisa bermanfaat saat musim kemarau. Sebab, saat kemarau di kawasan Mlese juga menjadi langganan kekeringan,” tandasnya.
17 Mei 2014
Posted by d12kt |
Bencana, Mlese | Banjir |
Tinggalkan komentar
Solopos.com, KLATEN — Hujan lebat yang terjadi Selasa (13/5/2014) malam mengakibatkan Sungai Katul di Desa Mlese, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah meluap. Pintu air di sungai itu yang tidak berfungsi membuat aliran air sungai terhambat dan air pun meluber ke perkampungan setempat.
“Sungai Katul di Desa Mlese meluap karena pintu dam Widoro rusak dan tidak bisa dibuka. Akibatnya air meluap di jalan, pekarangan, dan permukiman di warga RW 002 Dusun Mlese, Desa Mlese. Tapi, tidak ada yang mengungsi karena tadi pagi [Rabu, 14/5] air mulai surut,” kata Camat Cawas M. Nasir saat dihubungi Solopos.com, Rabu.
Ia menambahkan meluapnya air tersebut juga menggenangi lima hektare lahan persawahan dengan usia tanaman sekitar satu bulan. Ketinggian genangan air di lokasi tersebut sempat mencapai 60-70 sentimeter.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten telah mengecek kondisi permukiman warga Mlese yang tergenang air luapan Sungai Katul. Saat itu, air menggenangi ratusan rumah di tiga RT di Dusun Mlese, Desa Mlese.
“Banjir di Desa Mlese akibat meluapnya air di sungai yang ada di desa setempat. Selain itu, pintu air di sungai itu juga tidak berfungsi sehingga tidak bisa dibuka dan menghambat aliran air sungai. Saat kami menerima laporan tadi pagi [Rabu], ketinggian air yang menggenangi permukiman warga mencapai 60-70 sentimeter,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Klaten, Sri Winoto, kepada wartawan, Rabu.
Ia menambahkan tingginya air tersebut mengakibatkan aktivitas warga terhenti. Air juga mengenangi SD Negeri 2 Mlese sehingga siswa terpaksa diliburkan. Namun, sekitar pukul 10.00 WIB, air mulai surut sehingga ketinggiannya tinggal 10-30 sentimeter. Menurut Winoto, pada Mei sebenarnya sudah memasuki musim kemarau, tetapi ternyata curah hujannya masih tinggi. Ia pun mengimbau warga tetap waspada karena cuaca yang tidak menentu.
17 Mei 2014
Posted by d12kt |
Bencana, Mlese | Banjir, Dam Widoro, Sungai Katul |
Tinggalkan komentar
KLATEN, suaramerdeka.com – Satu dari tiga pelaku penikaman yang menyebabkan tewasnya Eko Suseno (19) warga Dusun Kembangsari, Desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas dibekuk, Minggu (4/5). Pelaku ditangkap saat hendak kabur di wilayah Kabupaten Boyolali.
Sumber di Mapolres Klaten mengatakan setelah kejadian tewasnya Eko hari Sabtu sore, petugas langsung bergerak. Saksi dan alat bukti dikumpulkan dan menemukan orang yang diduga pelakunya. Salah seorang yang diduga pelaku, saat digerebek di rumah ternyata kabur. Petugas pukul 01.00 WIB memburu pelaku ke Boyolali dan diamankan.
Namun hanya satu orang. Sementara dua lainnya masih diburu. Petugas belum bersedia mengungkap identitas pelaku sekalipun inisial. Motif aksi nekat itu juga belum terungkap sebab tim reserse mobil masih memburu pelaku lainnya.
Sementara itu, penyelidikan Polsek Ceper menyebutkan korban ternyata masih seorang pelajar SMK. Kapolsek Ceper AKP Sugeng Handoko mewakili Kapolres Klaten AKBP Nazirwan Adji Wibowo mengatakan korban memang masih pelajar.
” Gurunya sudah datang dan dimintai keterangan,” jelasnya, Minggu (4/5). Namun dia enggan menyebut SMK mana sebab dikhawatirkan memicu kerawanan.
( Achmad Hussain / CN34 / SMNetwork )
-0.333300
117.433296
4 Mei 2014
Posted by d12kt |
Tirtomarto | Ceper, Eko Suseno, Kembarsari, Pembunuhan, Pokak, Sendang Sinongko |
Tinggalkan komentar
Laporan Reporter Tribun Jogja, Obed Doni Ardiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN – Nasib nahas dialami Eko Suseno (19), warga Dukuh Kembangsari, Desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas. Pelajar salah satu SMK di Klaten itu meregang nyawa setelah ditusuk oleh orang tak dikenal saat berada di Sendang Sinongko, Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Sabtu (3/5/2014) siang.
Yuli (17), salah satu teman dari korban menuturkan jika korban sempat bertatapan mata dengan salah satu pelaku, sebelum mendatangi korban dan menusuknya. Dia mengaku tidak mengenal pelaku sebelumnya.
“Mereka (korban dan pelaku) sempat plirik-plirikan. Saya kurang jelas alat yang digunakan pelaku, mungkin pisau,” ucapnya, di Klaten, Minggu (4/5/2014).
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, korban bersama dengan dua temannya sedang berkumpul di Sendang Pokak, Sabtu (4/5/2014) siang. Saat mereka sedang bercanda, muncul tiga orang tidak dikenal yang sedang berboncengan dengan sebuah sepeda motor.
Pelaku yang hendak melintasi tempat nongkrong korban bersama teman-temannya, menghentikan kendaraannya, dan kemudian menghampiri korban. Namun pelaku tiba-tiba menusuk korban di bagian ulu hatinya.
Pelaku yang diduga dalam kondisi mabuk minuman keras, langsung meninggalkan lokasi kejadian bersama kedua temannya. Sedangkan korban yang terkapar langsung dicarikan bantuan untuk dibawa ke Rumah Sakit Pedan.
Namun dalam perjalanan ke rumah sakit, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Keluarga korban yang mendengar informasi tersebut, meminta supaya kasus tersebut diusut siapa pelakunya dan mengizinkan jenasah korban untuk diotopsi. (Tribunjogja.com)
ASYIK TONGKROK EKO SUSENO DITIKAM TIGA ORANG TAK DIKENAL
Klaten. pawarta-semarang.com. Sungguh malang nasib Eko Suseno (19 ) warga Dusun Kembarsari Desa Tirtomarto Kecamatan Cawas ini, ketika nongkrong di Kompleks Sendang Pokak, Desa Pokak, Kecamatan Ceper ditikam tiga orang tak dikenal hingga tewas.
Menurut informasi di lokasi peristiwa, kejadian tersebut bermula sekitar pukul 12.00 WIB, Eko Suseno berada di lokasi itu untuk berteduh. Saat sedang beristirahat itulah, muncul tiga pemuda mengendarai sepeda motor Honda Revo berboncengan dari arah barat.
Setelah dekat, salah seorang pemuda turun. Tanpa banyak tanya pelaku menusuk ulu hati korban dengan pisau. Mendapat serangan mendadak, korban tidak siiap melawan. Setelah melakukan aksi, para pelaku kabur ke arah barat.
Korban ditolong oleh saksi Saiful Rohim (17) dan Agus Yulianto,(17). Keduanya meminta tolong warga sekitar dan warga berhamburan ke lokasi yang dibawa ke RS Mitra Pedan. (A39)
Namun karena lukanya parah, korban dirujuk ke RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro. Namun setelah dirawat akhirnya korban meninggal dunia.
Atas peristiwa tersebut, Kapolres Klaten AKBP Nazirwan Adji Wibowo melalui Kapolsek Ceper AKP Sugeng Handoko mengatakan motif di balik kejadian itu masih diselidiki. Pelaku masih dalam penyelidikan jajaran Polres dan Polsek.
PELAKU MASIH DIBURU POLISI
Eko Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal
KLATEN (KRjogja.com) – Eko Suseno (19) warga Dusun Kembarsari, Desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas Klaten, tewas setelah ditusuk senjata tajam oleh orang tidak dikenal, Sabtu (03/05/2014).
Peristiwa penusukan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Ketika itu korban bersama teman-temannya sedang berkumpul di Sendang Pokak, Ceper tiba-tiba didatang tiga orang tidak dikenal dengan berboncengan sepeda motor Honda Revo.
Namun tanpa disadari korban, tiba-tiba saja orang tidak dikenal itu menusukkan senjata tajam ke tubuh korban, di bagian ulu hati. Setelah melihat korban terkulai bersimbah darah, pelaku kabur.
Korban yang langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Pedan. Namun nyawanya tidak tertolong saat dalam perjalanan. Kepolisian setempat akhirnya membawa jasad korban ke RSUP Soeradji Tirtonegoro, Klaten untuk keperluan visum.
“Belum diketahui apa motif dari penusukan tersebut. Polisi masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi dan hingga berita ini diturunkan, pelakunya terus diburu.(*-7)
-0.333300
117.433296
4 Mei 2014
Posted by d12kt |
Tirtomarto | Ceper, Eko Suseno, Kembarsari, Pembunuhan, Pokak, RS Mitra Pedan, Sendang Sinongko |
Tinggalkan komentar