Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten

"Mari kita jalin rasa kekeluargaan diantara kita"

Maruto sudah lama menghilang

Klaten (Espos) Beberapa warga di RT 19/RW 9 Dusun Pakisan, Desa Pakisan Kecamatan Cawas, Klaten mengaku sudah lama tak melihat Maruto di kampung itu.

Maruto adalah pria yang diduga menjadi bagian dari jaringan gembong teroris Noordin M Top.
Kepala Dusun (Kadus) II yang di dalamnya membawahi wilayah Dusun Pakisan, Joko Sulistiyo, mengatakan Maruto sudah lama meninggalkan rumah orangtuanya di dusun itu. ”Bagaimana pun, Maruto memang asli kelahiran sini (Pakisan-red), dan dia juga bagian dari warga kami.”
”Saya berharap semisal dia benar-benar bersalah, sebaiknya cepat menyerahkan diri daripada jadi buronan, dikejar-kejar terus,” kata Joko saat ditemui Espos, Sabtu (25/7).
Joko menjelaskan anak keempat dari lima bersaudara itu sebenarnya dikenal sosok yang santun, rajin, baik dan patuh kepada orangtua.
Sejak kasus Bom Bali 2 tahun 2005, sambungnya, Maruto tidak pernah muncul lagi di kampungnya. Pernyataan senada disampaikan tiga tetangga Maruto, yakni Sumo Sarimin, 60, Sumardi, 53, dan Tarno Tugiyo, 64.
Sumo, Sumardi maupun Tarno menuturkan Maruto tidak pernah terlihat lagi sejak menikah beberapa tahun lalu. Sebelum menikah, ujar mereka, Maruto pernah kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta ternama di Semarang.
Pria itu mengikuti pendidikan di fakultas kedokteran. Joko dan Sumo menyatakan belakangan ini kerap terlihat beberapa petugas intel mondar-mandir di sekitar Dusun Pakisan.
Selain itu, Joko dan Tarno menuturkan rumah orangtua Maruto sehari-hari selalu dalam kondisi sepi. ” Apalagi rumahnya besar dan hanya ditempati orangtua Maruto,” kata Joko.
Dari Cilacap dilaporkan anggota Densus 88 yang didampingi petugas dari Polres Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu siang, kembali menggeledah rumah Bahrudin Latif di Dusun Mlela, Desa Pasuruhan, Kecamatan Binangun, Cilacap.
Dari pantauan, sebuah mobil Toyota Avanza warna silver bernopol AD 8156 AW datang ke rumah Bahrudin pukul 13.00 WIB, menyusul kedatangan tiga sepeda motor yang dikendarai petugas berpakaian preman.
Tampak tiga orang turun dari mobil yang parkir di halaman rumah Bahrudin. Mereka yang berpakaian preman dan mengenakan masker penutup mulut (bukan penutup wajah-red) memasuki rumah tersebut, sedangkan petugas yang bersepeda motor berjaga di luar.
Selang beberapa menit, seorang di antara tiga orang yang masuk ke rumah itu, keluar sambil menenteng sebuah jeriken warna biru.
Petugas itu masuk kembali ke dalam rumah, setelah jeriken tadi diangkut oleh sebuah mobil Kijang bak terbuka milik Satlantas Polres Cilacap yang datang dan langsung meninggalkan lokasi.
Tak lama, Ketua RW 06 Aris Kristianto dan Kepala Dusun Muslihudin tampak memasuki rumah Bahrudin. Beberapa petugas yang masuk ke dalam rumah Bahrudin tampak keluar masuk rumah sambil membawa sejumlah barang.
Setelah melakukan penggeledahan sekitar 1,5 jam, pukul 14.30 WIB, petugas dari Densus 88 yang didampingi petugas Polres setempat segera meninggalkan rumah Bahrudin.
Kepala Desa Pasuruhan, Watim Suseno, membenarkan petugas tersebut dari Densus 88 yang didampingi petugas Polres Cilacap. Menurut dia, petugas mengambil sejumlah dokumen dan satu keping VCD milik Bahrudin.
”Saya tidak tahu pasti isi dokumen itu, tapi mungkin ini pengembangan dari hasil pemeriksaan terhadap Arina (anak Bahrudin yang diduga adalah istri Noordin M Top-red).”
Di Jakarta, sisa-sisa pengeboman di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton kawasan Mega Kuningan sudah dibersihkan. Police line yang melintasi kedua hotel mewah itu pun segera dibuka.
”Memang ada tugas pukul 14.00 WIB semua police line dibuka,” kata salah satu polisi yang berjaga di lokasi, Sabtu. Petugas itu yakin semua police line akan dibuka, karena seluruh sisa-sisa bom telah dibersihkan.
Sementara, Jakarta Media Crisis Center (JMCC) atau tempat pusat informasi terpadu mengenai kasus bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton Jakarta, kemarin resmi ditutup. Selanjutnya, sumber informasi ditanggung masing-masing institusi terkait.
JMMC di Bellagio Mall, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan itu resmi ditutup Gubernur DKI Fauzi Bowo. ”Sesuai kesepakatan, semua sumber informasi jadi tanggung jawab institusi masing-masing,” kata Gubernur DKI.
Pria yang akrab disapa Foke itu menambahkan hingga saat ini belum ada informasi baru mengenai bom di JW Marriott maupun Ritz-Carlton. – Oleh : nad/Ant/dtc

26 Juli 2009 Posted by | Cawas, Pakisan | | Tinggalkan komentar