Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten

"Mari kita jalin rasa kekeluargaan diantara kita"

Pondasi jembatan Walikukun longsor, permukiman warga terancam

Jembatan Walikukun Balak, Cawas-klatenKlaten (Espos)—–Jalur alternatif Solo-Kabupaten Klaten yang melalui Jembatan Walikukun di Desa Balak, Cawas, Klaten terancam putus menyusul longsornya pondasi dan sayap Jembatan tersebut, Minggu (29/3) lalu. Sejumlah kios Pasar Balak yang berada di dekat Sungai Dengkeng dan Jembatan Walikukun terancam hanyut terbawa arus sungai akibat longsornya tanggul sungai. Pantauan Espos di lapangan, Kamis (2/4) menyebutkan, air sungai telah menggerus pondasi kios-kios dari bangunan permanan tersebut. Para pengguna kios yang selama ini juga tinggal di bangunan tersebut memilih mengungsi atau tidak lagi mengoperasikan kios mereka. Kepala Desa Balak, Sukarjo ditemui Espos mengatakan, penggerusan terus terjadi menyusul debit air sungai yang asih tinggi dan tak jarang terjadi banjir. Diperkirakan, bila terjadi banjir dalam skala besar Jembatan Walikukun dan beberapa kios pasar bakal runtuh, terbawa banjir. “Kondisinya sudah sangat parah, selain pondasi dan sayap jembatan patah, longsor tanggul Sungai Dengkeng telah menganyam keselamatan warga. Kondisi jembatan yang rusak juga arus diperhatikan. Sebab jembatan yang saat ini miring tersebut masih digunakan untuk lalu-lintas kendaraan motor dan mobil pribadi,” ujarnya. Sejumlah warga termasuk para pelajar juga melalui Jembatan Walikukun saat bepergian. Sukarjo menuturkan, guna memperlambat proses penggerusan bibir sungai, warga telah memasang batang-batang bambu. Oleh: Kurniawan

6 April 2009 - Posted by | Balak, Cawas | ,

1 Komentar »

  1. asalamualaikum wr.wb. kepada semua pembaca teks ini saya megatakan terimakasih ? terus itu gimana jika jembata rubuh apa di bangun lagi dan saya mohon kepada pemerintah setempat untuk menyalur kan dana ? hormat kami keluarga bPk marto {cucu dari bPk marto tegal kiringan cawas klaten} TERIMA KASIH
    }

    Komentar oleh marto sentono tegal kiringan {putrie} | 8 Agustus 2009 | Balas


Tinggalkan Balasan ke marto sentono tegal kiringan {putrie} Batalkan balasan